CONTOH LAPORAN PRAMUKA BLOK KELAS XI

PENDAHULUAN

Pramuka Blok adalah pola kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan

yang diselenggarakan setahun sekali, yakni pada awal tahun ajaran baru. Bersifat

wajib, setahun sekali, berlaku bagi seluruh peserta didik, terjadwal, dan diberikan

penilaian umum.

Dalam SMA N 1 Dukun, pramuka blok menjadi kegiatan wajib yang harus diikuti

siswa siswi kelas XI. Pada tahun ajaran 2021 / 2022 ini Pramuka SMA N I Dukun

melakukan kegiatan pramuka blok dengan berjalan menuju destinasi wisata

setempat. Destinasi wisata yang dipilih oleh panitia yang berkunjung ke salah satu

candi yang terletak di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. Yaitu yang bernama Candi

Ngawen.

B. ISI

1. Pengertian sejarah secara umum

Dalam bahasa Yunani, sejarah disebut juga dengan historia yang berarti mengusut,

pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian. Istilah sejarah secara harfiah berasal dari

bahasa Arab, yaitu syajaratun yang artinya pohon. Sementara itu, pada bahasa arab sejarah

dikenal dengan sebutan tarikh dan dalam bahasa Jerman, sejarah disebut dengan

geschichte. Pengertian sejarah dalam kedua bahasa tersebut adalah kajian tentang masa

lampau, khususnya bagaimana kaitannya dengan manusia

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian sejarah adalah pengetahuan

atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi dalam masa lampau.

Jadi, dalam hal ini pengertian sejarah adalah kejadian dan peristiwa yang benar-benar

terjadi pada masa lampau.

Melalui belajar sejarah, diharapkan manusia menyadari bahwa segala sesuatu tidak

instan, semua mengalami proses sehingga masa depan lebih baik.

Herodotus adalah ahli sejarah pertama dunia yang berkebangsaan Yunani. Herodotus

adalah The Father of History atau Bapak Sejarah. Sejarah tidak berkembang ke arah depan

dengan tujuan yang pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya

diakibatkan oleh keadaan manusia.

Sedangkan menurut Roeslan Abdulgani Sejarah adalah salah satu bidang ilmu yang

meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta

kemanusiaan di masa lampau beserta segala kejadian-kejadiannya.

Dengan maksud untuk menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya, untuk dijadikan

perbendaharaan atau pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan masa sekarang

serta arah progres masa depan. Ilmu sejarah ibarat penglihatan tiga dimensi yaitu

penglihatan ke masa silam, ke masa sekarang dan masa yang akan datang.

Dalam penyelidikan masa silam tidak dapat melepaskan diri dari kenyataan-kenyataan

masa sekarang yang sedang dihadapi dan sedikit banyak tidak dapat melepaskan diri dari

perspektif masa depan. Dalam pemahaman Ilmu Sejarah, kehidupan manusia dibagi

menjadi dua pembabakan waktu atau periodisasi sejarah, yaitu zaman prasejarah atau

praaksara dan zaman sejarah.

Pengertian Zaman prasejarah adalah zaman ketika manusia belum mengenal atau

menggunakan tulisan. Sedangkan zaman sejarah adalah zaman ketika manusia mengenal

dan menggunakan tulisan. Zaman sebelum manusia mengenal tulisan disebut zaman

prasejarah. Pra berarti sebelum, sedangkan sejarah adalah cerita atau kisah manusia pada

masa silam yang belum ada bukti tertulis. Zaman prasejarah juga biasa disebut zaman

praaksara, pra artinya tulisan dan aksara artinya tulisan. Juga dikenal zaman nirleka (nir :

tidak, leka : tulisan), jadi nirleka adalah zaman tanpa tulisan.

Prasejarah atau nirleka (nir: tidak ada, leka: tulisan) adalah istilah yang digunakan untuk

merujuk kepada masa di mana catatan sejarah yang tertulis belum tersedia. Zaman

prasejarah dapat dikatakan bermula pada saat terbentuknya alam semesta, namun

umumnya digunakan untuk mengacu kepada masa di mana terdapat kehidupan di muka

Bumi dimana manusia mulai hidup.

Batas antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah adalah mulai adanya tulisan. Hal

ini menimbulkan suatu pengertian bahwa prasejarah adalah zaman sebelum ditemukannya

tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya tulisan. Berakhirnya zaman

prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak sama

tergantung dari peradaban bangsa tersebut. Salah satu contoh yaitu bangsa Mesir sekitar

tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan, sehingga pada saat itu, bangsa

Mesir sudah memasuki zaman sejarah. Zaman prasejarah di Indonesia diperkirakan

berakhir pada masa berdirinya Kerajaan Kutai, sekitar abad ke-5; dibuktikan dengan adanya

prasasti yang berbentuk yupa yang ditemukan di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur

baru memasuki era sejarah.

Setelah manusia mengenal tulisan, kita dapat mempelajari kehidupan mereka karena

mereka meninggalkan tulisan-tulisan pada batu, kayu, kulit hewan dan benda lainnya.

Bangsa Mesir dan Sumeria telah mengakhiri zaman prasejarahnya sejak 4000 tahun

sebelum Masehi. Bangsa India di lembah sungai Indus telah mengenal tulisan sekitar 3000

tahun sebelum Masehi. Sedangkan bangsa Indonesia mengenal tulisan sekitar awal abad

ke-5 Masehi. Tetapi banyak suku-suku di pedalaman yang baru mengenal tulisan pada abad

ke 20.

Karena tidak terdapat peninggalan catatan tertulis dari zaman prasejarah, keterangan

mengenai zaman ini diperoleh melalui bidang-bidang seperti paleontologi, astronomi, biologi,

geologi, antropologi, arkeologi. Dalam artian bahwa bukti-bukti pra-sejarah hanya didapat

dari barang-barang dan tulang-tulang di daerah penggalian situs sejarah.Para ahli geologi

mengemukakan periode perkembangan keadaan alam atas zaman-zaman sebagai berikut.

a. Zaman arkhaikum

Zaman arkhaikum, yaitu zaman tertua yang berlangsung kira-kira 2500 juta tahun. Zaman ini

belum ada kehidupan, karena kulit bumi masih panas sekali.

b. Zaman paleozoikum

Zaman paleozoikum yaitu zaman hidup tertua yang berlangsung kira-kira 340 juta tahun.

Zaman ini sudah ada kehidupan, yakni dimulai adanya binatang kecil yang tidak bertulang

belakang, jenis ikan, amfibi, dan reptil.

c. Zaman mesozoikum

Zaman mesozoikum, yaitu zaman hidup pertengahan yang berlangsung kira-kira 140 juta

tahun. Zaman ini ditandai dengan munculnya jenis reptil raksasa, seperti dinosaurus

(panjangnya 12 meter) dan atlantosaurus (panjangnya 30 meter). Selain itu, jenis burung

dan binatang menyusui pun telah berkembang.

d. Zaman neozoikum atau kainozoikum

Zaman neozoikum atau kainozoikum, yaitu zaman hidup baru yang berlangsung kira-kira 60

juta tahun yang lalu sampai sekarang. Zaman ini terbagi ke dalam:

1) zaman tersier, yaitu zaman semakin berkembangnya binatang menyusui,

sedangkan reptil besar mulai punah. Jenis kera dan kera-manusia sudah ada

pada akhir zaman ini

2) zaman kuarter, yaitu zaman adanya manusia di atas permukaan bumi.

Zaman ini dibagi ke dalam pleistosen yang berlangsung kira-kira 600.000

tahun dan zaman holosen berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu

hingga sekarang ini.

2. Candi Ngawen sebagai bagian dari sejarah

Candi Ngawen adalah candi bercorak Buddhisme yang berada kira-kira 5 km sebelah

selatan candi Mendut, tepatnya di Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten

Magelang. Menurut perkiraan, candi ini dibangun oleh penguasa Kerajaan Mataram Kuno

dari wangsa Sailendra pada abad ke-8. Menurut Soekmono keberadaan candi Ngawen ini

kemungkinan besar adalah bangunan suci yang tersebut dalam prasasti Karang Tengah

pada tahun 824 M, yaitu Venuvana yang berarti "hutan bambu".

Candi ini terdiri dari lima bangunan candi berukuran kecil, dua di antaranya mempunyai

bentuk yang berbeda dengan dihiasi oleh patung singa pada keempat sudutnya. Sebentuk

patung Buddha yang sudah tidak berkepala dengan posisi duduk Ratnasambawa tampak

berada pada salah satu candi lainnya. Beberapa relief pada sisi candi masih tampak cukup

jelas, di antaranya adalah ukiran Kinnara, Kinnari, dan kala-makara.

Kompleks Candi Ngawen merupakan komplek percandian yang terdiri dari lima buah candi

yang berderet sejajar utara-selatan, bangunan candi menghadap timur. Jarak candi satu

dengan yang lainnya sekitar 4 meter. Dari kelima candi yang terdapat di Kompleks Candi

Ngawen hanya candi II yang telah dipugar pada tahun 1927 sehingga candi ini mempunyai

komponen yang paling lengkap. Sedangkan empat candi yang lain hanya tinggal kaki.

Mulanya Candi Ngawen pertama kali ditemukan pada tahun 1864 oleh seorang ilmuwan

asal belanda bernama N.W. Hoepermans. Ia pun penasaran ketika menemukan sebuah

arca Budha yang telah rusak dan menduga masih terdapat ada sesuatu yang tersembunyi di

bawah sebuah bukit setinggi 2-3 meter.

Ekspedisi pencarian peninggalan bangunan candi pun dilakukan pada tahun 1899,

Hoepermans bersama dengan ahli arkeologi Brandes Van Erp dan Vink ikut turun tangan

dalam menjalani ekspedisi untuk menemukan Candi Ngawen.

Pada tahun 1911 Van Erp akhirnya mulai menemukan sebuah struktur bangunan yang

memiliki desain unik dan diduga sebuah candi. ia memperkirakan bangunan Candi Ngawen

hancur akibat letusan Gunung Merapi.

Pada akhirnya, candi ini pertama kali ditemukan dalam kondisi tertutup dengan pasir setebal

dua meter. Menurut teori dianggap masuk akal sebab Candi Borobudur yang memiliki jarak

beberapa kilometer dari Candi Ngawen juga tertutup pasir akibat letusan Gunung Merapi.

Relief pada sisi candi masih nampak cukup jelas, di antaranya adalah ukiran Kinara Kinari.

Kinara kinari adalah makhluk kahyangan yang berwujud setengah manusia setengah

burung. Di kahyangan, mereka bertugas menjadi penjaga kalpataru dan pertunjukan. Kinara

Kinari selalu diukir mengapit Kalpataru. Sebuah pohon kahyangan, hidup sepanjang masa,

tempat menggantungkan segala asa. Pada dahan-dahannya digambarkan berjuntai

berbagai macam perhiasan yang indah-indah, sehingga harus dijaga oleh makhluk-makhluk

kahyangan kinara.

Candi Ngawen memiliki anomali teori percandian. Ia dilengkapi patung singa pada

keempat sudutnya. Bentuk bangunannya nyaris mirip dengan bangunan candi Hindu. Hal ini

disebabkan bangunan candi yang meruncing. Tetapi apabila diamati dengan seksama, candi

ini memiliki stupa dan teras (undak-undak) yang menjadi simbol dalam candi-candi Budha.

Candi Ngawen mirip dengan Candi Mendut. Kompleks Candi Ngawen mencakup lima

bangunan candi dengan letak berderet. Terdiri dari dua candi induk dan tiga candi apit.

Potret Candi Ngawen yang berada di Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.

Wisata Candi Ngawen di Muntilan Magelang Jawa Tengah adalah tempat wisata yang

ramai dengan wisatawan pada hari biasa maupun hari liburan. Tempat ini sangat indah dan

bisa memberikan sensasi yang berbeda dengan aktivitas kita sehari hari. Wisata Candi

Ngawen di Muntilan Magelang Jawa Tengah memiliki pesona keindahan yang sangat

menarik untuk dikunjungi. Sangat disayangkan jika anda berada di kota magelang tidak

mengunjungi wisata sejarah yang mempunyai keindahan yang tiada duanya tersebut.

Wisata Candi Ngawen di Muntilan Magelang Jawa Tengah sangat cocok untuk mengisi

kegiatan liburan anda, apalagi saat liburan panjang seperti libur nasional, maupun hari libur

lainnya. Keindahan Wisata Candi Ngawen di Muntilan Magelang Jawa Tengah ini sangatlah

baik bagi anda semua yang berada di dekat atau di kejauhan untuk merapat mengunjungi

tempat Wisata Candi Ngawen di Muntilan Magelang Jawa Tengah di kota magelang.

a. Lokasi

Dimana lokasi Wisata Candi Ngawen di Muntilan Magelang Jawa Tengah ? seperti yang

tertulis di atas lokasi Wisata Candi Ngawen di Muntilan Magelang Jawa Tengah terletak di

desa ngawen, Kecamatan muntilan, Kabupaten magelang, Provinsi jawa tengah.

Tetapi jika masih bingung di mana lokasi atau letak Wisata Candi Ngawen di Muntilan

Magelang Jawa Tengah pengunjung bisa mencari dengan mengetik Wisata Candi Ngawen

di Muntilan Magelang Jawa Tengah di search google maps saja. Di Google maps sudah

ditandai dimana lokasi yang dicari tersebut.

b. Fasilitas

Wisata Candi Ngawen di Muntilan Magelang Jawa Tengah bisa dibilang sebuah wisata

sejarah yang memiliki beberapa akan fasilitas dan pelayanan di antaranya sebagai berikut

1) Area Parkir kendaraan

2) Mushola

3) Kamar mandi / MCK

4) Penginapan

c. Transportasi

Bagi wisatawan asal kota Wisata Candi Ngawen di Muntilan Magelang Jawa Tengah

sudah tidak bingung lagi untuk mendatangi lokasi Wisata Candi Ngawen di Muntilan

Magelang Jawa Tengah. Akan tetapi bagaimana bagi wisatawan luar kota bahkan luar

negeri, tentu mereka bingung dan takut tersesat.

Tentunya sarana transportasi apa yang anda pakai untuk berwisata ke Wisata Candi

Ngawen di Muntilan Magelang Jawa Tengah dengan memakai kendaraan pribadi seperti :

Mobil atau motor pribadi. Pengunjung bisa meminta panduan arah ke Wisata Candi Ngawen

di Muntilan Magelang Jawa Tengah di google maps yang terpasang di smartphone. Karena

memakai kendaraan pribadi akan lebih menyenangkan dari pada memakai kendaraan

umum.

Akan tetapi jika pengunjung memakai kendaraan umum seperti : bus umum atau angkutan

lainnya juga bukan masalah besar, pasalnya pengunjung bisa berhenti di terminal bus kota

atau desa tujuan. Setelah itu melanjutkan dengan menggunakan ojek ataupun kendaraan

pribadi pengunjung menuju lokasi Wisata Candi Ngawen di Muntilan Magelang Jawa Tengah

tersebut.

C. PENUTUP

1. Kesimpulan

a) Sejarah mempunyai banyak arti, salah satunya adalah sejarah merupakan

kejadian masa lampau

b) Dalam pemahaman Ilmu Sejarah, kehidupan manusia dibagi menjadi dua

pembabakan waktu atau periodisasi sejarah, yaitu zaman prasejarah atau

praaksara dan zaman sejarah.

c) Pengertian Zaman prasejarah adalah zaman ketika manusia belum mengenal

atau menggunakan tulisan.

d) Candi ngawen dibangun oleh penguasa Kerajaan Mataram Kuno dari wangsa

Sailendra pada abad ke-8 yang bercorak Buddha. Candi ngawen terletak di

Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang

e) Candi Ngawen pertama kali ditemukan pada tahun 1864 oleh seorang

ilmuwan asal belanda bernama N.W. Hoepermans.

f) Kompleks Candi Ngawen mencakup lima bangunan candi dengan letak

berderet. Terdiri dari dua candi induk dan tiga candi apit.

g) Fasilitas dan pelayanan di Candi Ngawen sebagai berikut Area Parkir

kendaraan, Mushola, Kamar mandi / MCK, dan Penginapan.

h) Transportasi yang digunakan untuk menuju Candi Ngawen bisa dengan mobil

pribadi maupun kendaraan umum.

2. Saran

a) Kepada Dewan Ambalan maupun bapak ibu guru agar Pramuka Blok dapat

dilaksanakan dari tahun ke tahun.

b) Kepada rekan rekan anggota sangga agar tetap mematuhi peraturan yang

berlaku supaya kunjungan bisa berjalan dengan lancar dan tertib.

c) Kepada Masyarakat agar mempromosikan taman wisata Candi Ngawen

sebagai tempat wisata yang dapat meningkatkan pendapatan nasional.